Pulau Derawan bukan termasuk wilayah Kota Tarakan, melainkan berada di wilayah Kabupaten Berau. Tapi, dari segi kemudahan transportasi ke sana, dari Tarakanlah yang paling mudah menempuhnya. Melihat peluang itu, Pemkot Tarakan ikut memasarkan Derawan, guna memberi nilai tambah bagi pariwisata Tarakan.
Mengapa pelaku pariwisata Tarakan harus menjual Derawan, yang letaknya 133 kilometer dari Tarakan dan harus ditempuh dengan perjalanan laut menggunakan speedboat selama 2,5-3 jam? Derawan memang elok, pasirnya putih, lembut, pantainya bersih, airnya jernih, udaranya nyaris tak berpolusi. Hampir setiap waktu penyu hijau (Chelonia mydas) berseliweran di tepi pantai, dia jinak dan kerap dipeluki oleh anak-anak dan pelancong yang ke sana.
Karang laut Derawan sebagian rusak terkena jangkar speedboat yang membawa wisatawan, tapi masih sangat menakjubkan dan menyenangkan bagi yang suka menyelam ataupun diving. Almarhum Soeharto di masa hidupnya senang berkunjung ke Derawan untuk memancing. Ikan di sekitar laut Derawan besar-besar, jenisnya pun termasuk ikan yang bermutu, seperti kerapu. Berwisata ke Derawan menjadi semakin lengkap jika memesan ikan bakar untuk santap malam.
Derawan bisa ditempuh dari Tarakan menggunakan speedboat dengan ongkos per orang sekitar Rp500 ribu. Menurut Aris Rusdianto, nakhoda dan pemilik speedboat Rezeki Baru, hanya orang-orang tertentu yang datang ke Derawan dan tamu yang biasanya dia antar ke Derawan adalah para peneliti lingkungan hidup atau wisatawan yang sengaja datang untuk menyepi. "Paling hanya setiap akhir pekan dan mereka paling lama menginap selama dua malam," kata Aris yang hanya melayani penumpang carteran.
Walaupun merupakan pulau kecil dan berada jauh di tengah lautan, namun fasilitas wisata di Derawan cukup memadai. Di sana ada sejumlah kafe, sejumlah cottages, serta sejumlah rumah penduduk yang "disulap" menjadi penginapan. Tarif fasilitas akomodasi ini bervariasi, mulai Rp 75 ribu per malam hingga Rp 250 ribu.
0 komentar:
Posting Komentar