CARA BERPKAIAN SEORANG MUSLIMAH
1. Pakaian itu harus menutup semua aurat wanita yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan tapak tangan. Batasan aurat wanita ini mengacu kepada pendapat jumhur ulama yang menetapkan bahwa muka dan tapak tangan bukan termasuk aurat bagi wanita.
Adapun apakah harus berbentuk baju terusan atau terpisah antara atasan, bawahan dan kerudung, diserahkan kepada mode dan corak budaya masing-masing peradaban. Yang jelas intinya adalah menutup aurat. Allah SWT berfirman:
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-oarang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka" (QS Al Ahzaab 27).
2. Pakaian itu harus lebar agar tidak mencetak bentuk tubuh wanita. Karena meski menutup seluruh tubuh, tapi kalau mencetak bentuk tubuh, sama saja dengan telanjang. Rasulullah SAW telah melaknat wanita yang memakai pakaian dengan mode seperti ini. Dimana dia berpakaian tapi tidak ada bedanya dengan telanjang.
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Diantara yang termasuk ahli neraka adalah wanita yang berpakaian tetapi telanjang (karena tembus pandang atau ketat mencetak tubuh), yang berjalan berlenggak-lenggok (goyang, tari dan lainnya) sehingga menarik (syahwat). Mereka ini tidak akan masuk surga dan juga tidak akan mencium baunya. (HR. Muslim)
3. Pakaian itu tidak tipis tembus pandang sehingga sama saja dengan tidak berpakaian.
4. Pakaian itu tidak boleh menyerupai mode pakaian laki-laki, karena Rasulullah SAW telah melarang tasyabbuh (penyerupaaan) dari wanita kepada laki-laki dan begitu pula sebaliknya.
5. Pakaian itu digambari dengan gambar-gambar yang dilarang Allah, seperti manusia atau makhluq hidup lainnya.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, …”
(Q.s. An-Nuur: 31).
Ibnu Mas’ud berkata, “Perhiasan yang lahir (biasa tampak)
ialah pakaian.” Ditambahkan oleh Ibnu Jubair, “Wajah”
Ditambah pula oleh Sa’id Ibnu Jubair dan Al-Auzai, “Wajah,
kedua tangan dan pakaian.”
HADIST TENTANG MEMAKAI PAKAIAN DAN JILBAB BAGI WANITA,,
“Wahai Asma’! Sesungguhnya, jika seorang wanita
sudah sampai masa haid, maka tidak layak lagi bagi
dirinya menampakkannya, kecuali ini …” (beliau mengisyaratkan pada muka dan tangannya)
Allah swt. telah memerintahkan bagi kaum wanita Mukmin,
dalam ayat di atas, untuk menutup tempat-tempat yang
biasanya terbuka di bagian dada. Arti Al-Khimar itu ialah
“kain untuk menutup kepala,” sebagaimana surban bagi
laki-laki, sebagaimana keterangan para ulama dan ahli
tafsir. Hal ini (hadis yang menganjurkan menutup kepala)
tidak terdapat pada hadis manapun.
Al-Qurthubi berkata, “Sebab turunnya ayat tersebut ialah
bahwa pada masa itu kaum wanita jika menutup kepala dengan
akhmirah (kerudung), maka kerudung itu ditarik ke belakang,
sehingga dada, leher dan telinganya tidak tertutup. Maka,
Allah swt. memerintahkan untuk menutup bagian mukanya, yaitu
dada dan lainnya.”
Dalam riwayat Al-Bukhari, bahwa Aisyah r.a. telah berkata,
Mudah-mudahan wanita yang berhijrah itu dirahmati Allah. ”Ketika turun ayat tersebut, mereka segera merobek pakaiannya
untuk menutupi apa yang terbuka. Ketika Aisyah r.a. didatangi oleh Hafsah, kemenakannya, anak
dari saudaranya yang bernama Abdurrahman r.a. dengan memakai
kerudung (khamirah) yang tipis di bagian lehernya, Aisyah
r.a. lalu berkata, “Ini amat tipis, tidak dapat
menutupinya.”
PENTINGNYA MENUTUP AURAT BAGI SEOARNG MUSLIMAH DAN CARA MENGGUNAKAN JILBAB
Kita tahu, ukhti, Allah memerintahkan setiap muslimah wajib berjilbab. Tentu saja jilbab itu penting sekali, ukh, di antara alasan-alasan yang mbak pilihkan untuk kita ketahui adalah:
ü Menjalankan syariah Islam, dalam surah Al Ahzab 59 (perintah berjilbab). Nah, kalau kita sudah berjilbab dengan benar, sudah kelar satu tuh, yang kita patuhi ^^ aamiin..
ü Berjilbab itu, akan meninggikan derajat wanita (yang kita termasuk di dalamnya) dari belenggu kehinaan yang katanya, wanita adalah objek nafsu semata. Astaghfirullah, jangan sampai, ya..
ü Jilbab itu pakaian taqwa, ukh, jilbab itu adalah identitas kita sebagai muslimah, loh ^^ mbak yakin, wanita berjilbab lebih gampang dikenali sebagai seorang muslimah.. (yang belum berjilbab, hamasah!! \^0^/)
ü Berjilbab membantu kita lebih mendekatkan diri kepada Allah dan rasul-Nya. ^^ insya Allah..
ü Jilbab itu lebih melindungi diri kita, lekuk-lekuk indah tubuh kita (ehem, hehe) tidak akan jelas terlihat, tentu membuat kita lebih merasa aman dan nyaman, ga ada lagi tuh cerita disiul-siulin kalau lagi jalan ke warteg, laki-laki usil sekalipun, insya Allah bakal lebih menghormati wanita berjilbab, apalagi kalau jilbabnya benar ^^
ü Selain itu, berjilbab itu membuat kita terlihat lebih anggun dan menyenangkan. Lebih terlihat kalau kita ini wanita tulen ^^ percaya, deh.. Istilahnya itu, “menjadi wanita seutuhnya”, hehe.. ^^v
ü Ada juga yang berpendapat, bahwa dengan keadaan kita berjilbab, akan lebih memudahkan kita mencari laki-laki yang soleh, amin ^^ sebagaimana di dalam surah An-Nuur (26)
“wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).“
ü Jilbab itu melindungi kita dari sengatan matahari dan segenap racunnya, apa lagi di Jakarta atau kota besar lainnya.. dengan begitu, kanker kulit pun insya Allah tidak menghampiri kita.. ^^ rambut kita juga terlindungi dari debu-debu jalanan..
Masih banyak manfaat lain dek, kalau kita sadari.. Hanya saja mbak kekurangan halaman kalau mau di-detail-kan lagi, hehe.. ^^’
Uhm.. mbak sedikit bingung dengan maksud “jilbab biasa” yang dimaksud di atas. Kalau maksudnya jilbab yang memang diajarin agama, ya malah alhamdulillah itu ^^. Tapi kalau maksudnya jilbab yang tidak sesuai syariat, yang tipis, ketat dan tidak menutupi dada, maka penjelasannya begini.
Jilbab yang tidak sesuai dengan syariat, sebenarnya bukanlah termasuk jilbab, jilbab gaul mungkin katanya. Penjelasan mengenai jilbab yang sesuai dengan syariat itu antara lain ; tidak ketat, tidak tipis, menutupi dada, berkaus kaki, tidak menyerupai pakaian laki-laki (pakaian wanita itu rok, bukan celana v^^), tidak berlebihan dalam bersolek, dan lain-lain. Kalau sudah begitu, baru bisa dikasih label “jilbab syar’i”. Jadi kalau belum sesuai, ya.. Belum bisa dikatakan sudah benar jilbabnya. v^^’ Namun, adekku yang dirahmati oleh Allah, berjilbab itu adalah ibadah. Semuanya itu butuh proses, paling tidak kita sudah belajar menjalankan syariat agama kita. ^^ Jadi tetap semangat, ya! ^.^// Jangan saja kita hanya “keep staying on the track” alias tidak memperbaiki gaya jilbab kita.. Jilbab itu bukan pelengkap busana, tapi pelengkap kepatuhan kita pada Allah Azza wa Jalla. ^^ *hoho bijak banget dah
Pertanyaan yang terakhir agak sulit mbak menjelaskannya. Masuk surga atau tidak, bukan saklak karena “berjilbab atau tidak”, bukan pula “pake baju atau tidak”, tapi lebih dari itu, dinda.. Yang berhak mutlak menentukan kita masuk surga atau neraka itu, hanyalah Allah swt. ^^ Tapi tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi calon penghuni surga, agar Allah meluluskan kita..
Kriteria calon penghuni surga itu menurut Surah Ali Imran 133-135:
1. Bertaqwa
2. Menginfakkan harta di kala lapang maupun sempit
3. Menahan amarah, suatu perkara yang kadang berat kita jalani ^^’
4. Memaafkan kesalahan orang, dengan tidak pada semua kondisi tentunya
5. Bila melakukan dosa, ingat kepada Allah dan mohon ampun kepada Allah
6. Tidak meneruskan perbuatan dosa ketika kita mengetahui itu dosa
Di dalam firman Allah yang lain di surah Al Ahqaf 15-16, kesimpulan yang dapat disadur mengenai calon penghuni surga adalah :
1. Orang yang berbuat baik kepada ibu bapaknya
2. Orang yang pandai bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang diterimanya.
3. Orang yang beramal saleh dengan mengharap ridho Allah.
4. Orang yang bertaubat atas segala kesalahan yang pernah dia lakukan.
5. Orang yang berserah diri hanya kepada Allah saja.
CARA MERAWAT RAMBUT MUSLIMAH BERJILBAB
. Tips Cara Merawat Rambut Muslimah Berjilbab – Rambut merupakan mahkota bagi setiap insan wanita, termasuk bagi muslimah yg berjilbab. Walaupun termasuk aurat yg harus ditutup baju muslim, bukan merupakan alasan untuk tdk merawatnya dgn baik. Berikut ini merupakan tips merawat rambut bagi anda, seorang muslimah yg mendambakan rambut indah walaupun tertutup jilbab dan baju muslim.
1. Setelah keramas, pastikan rambut benar-benar kering. Ini untuk menjaga agar rambut tdk lembab dalam kerudung
2. Pilihlah kerudung dan baju muslim yg terbuat dari bahan katun atau kaos, sehingga menyerap keringat waktu Anda beraktivitas. Selain itu, bahan katun/kaos memiliki pori-pori yg besar sehingga memudahkan sirkulasi udara dalam kerudung Anda
3. Hindari model kerudung yg berlapis dan kencang, untuk memudahkan rambut Anda untuk ‘bernafas’
4. Pilih warna kerudung yg tepat sesuai dgn waktu dan tempat Anda beraktivitas. Jika pagi hari lebih baik mengenakan kerudung berwarna putih atau terang dan berbahan lembut. Hindari warna hitam karena akan menyerap sinar matahari.
5. Jika anda berambut panjang, hindari menggunakan ikatan yg kencang agar rambut Anda tdk patah.
6. Biarkan rambut Anda terurai saat tdk mengenakan jilbab. Biarkan rambut Anda ‘berisitrahat’ dulu.
7. Keramaslah menggunakan bahan yg alami dgn frekuensi yg teratur. Tiap orang mungkin akan bervariasi namun yg penting adalah keteraturan.
8. Gunakan sisir dgn gigi yg jarang untuk menghindarkan kerontokan. Usahakan menyisir dgn halus ke kulit kepala karena ini sama saja dgn memberikan pemijatan refleksi ke kepala Anda yg efeknya bisa membantu kesuburan rambut Anda.
9. Bagi Anda yg memiliki waktu luang, usahakan creambath dan spa di salon untuk menjaga kecantikan rambut Anda. Jangan lupa lho, pilih salon muslimah yg stafnya wanita semua
Demikian beberapa tips merawat rambut bagi muslimah, semoga berguna bagi Anda dan membuat anda semakin percaya diri mengenakan baju muslim.
0 komentar:
Posting Komentar